WHAT'S NEW?
Loading...
Internet merupakan salah satu media komunikasi terbesar di dunia. Tetapi banyak orang tidak tau di balik kemudahan internet yang di berikan olehnya. Banyak Situs Situs web yang Konon Berjulukan Website Paling Mengerikan Tetapi bisa di akses Oleh Browser Biasa Karena Bukan Deep Web.
Website Itu Mulai Dari Pengintaian Bahkan Penjualan Barang Yang Sangat Tidak Masuk Akal Jika Di Pikir Oleh Akal Sehat.
 Kalian Tertarik Mengunjungi Situs Situs Yang Konon Mengerikan Ini ?? Hati Hati Ancaman Di Mana - Mana

Baca Juga :

Cara Upgrade Proccesor Gratis Tanpa Uang (Jailin Temen)
Cara Hack Akun / Password Facebook Terbaru 2017 
Tutorial Cara mengatasi program has stopped working 

Berikut Ini adalah 3 Daftar situs di Internet yang Paling Mengerikan

1. Hurtcore
Hurtcore adalah situs menyeramkan yang siap menyajikan kamu beragam foto foto Tak Layak atau menjijikan yang penuh unsur kekerasan serta darah. Situs ini sempat heboh gara-gara beredar video penyiksaan wanita Jepang. Karena itu Web ini sekarang Sudah Tidak ada di pencarian Google. Mungkin Sudah terbanned Karena Saya Cari Saya Hanya Menemukan Situs Yang Mengarah Ke Deep Web.
Screenshot :

 2. Suicide Guide
Suicie Guide Adalah Website Yang Mengajarkan Cara Untuk Bunuh Diri. Whatt? Yes.. Bunuh Diri. Orang yang lagi galau atau depresi sangat dilarang membuka situs Suicide Guide. Pasalnya sesuai dengan namanya, situs ini siap mengajarkan kamu panduan untuk melakukan bunuh diri. Makin ngeri, situs ini bahkan menjabarkan persentase resiko dan kesuksesan cara bunuh diri tertentu. Tetapi Seperti Website Di Atas, Saya Search Di Google Hasilnya Nihil
Screenshot :

3. Cannibal Cafe
 Jadi situs paling dikecam di banyak negara, Cannibal Cafe yang berdiri sejak tahun 1994 ini merupakan forum khusus orang-orang kanibal. Bukan hanya jadi tempat diskusi, di situs terlarang ini juga sering terjadi transaksi!Di Cannibal Cafe, semua pengguna bisa membeli daging manusia secara online! Makin mengerikan, penggunanya bisa menawarkan diri untuk dimakan oleh orang lain. Web Ini Kelihatannya Masih Tersedia. Berikut Link Nya
LINK : Is Not Secure Link.

Terima Kasih Atas Kunjungannya Ya..
Jangan Lupa Comment And Share :*
Battle royale adalah genre yang pada dasarnya meleburkan elemen penyintasan, eksplorasi, dan berburu. Genre yang tergolong baru ini rupanya terinspirasi dari sebuah novel dan film Jepang dengan judul yang sama. Dalam game bergenre battle royal, para pemain dalam sekian jumlah tertentu akan diangkut ke sebuah lokasi atau pulau terpencil dengan berbagai perlengkapan awal yang seadanya. Kemudian, mereka dipaksa mencari peralatan dan persenjataan lebih mumpuni serta berpacu dengan waktu untuk menghabisi para pemain lain dan menjadi satu-satunya pemain yang bertahan hidup.
Genre ini popularitasnya setali tiga uang dengan Player Unknown’s Battle Ground (PUBG) yang kian hari kian tak terbendung. Pada kuartal ketiga tahun lalu, game ini bahkan resmi mencatatkan sejumlah rekor prestius di Buku Rekor Dunia Guinness. Beberapa rekor fenomenal yang tercatat atas judul game tersebut di antaranya adalah game Early Access di Steam yang mencapai angka 1 juta penjualan, game pertama yang dimainkan hingga 2 juta pengguna secara serentak, hingga game Early Access di Steam yang yang paling cepat mendapat laba 100 juta dolar Amerika.
Kendati demikian, PUBG bukanlah game satu-satunya atau yang pertama yang mengusung format battle royale. Lima game berikut ini punya konsep dan keunikan yang sedikit berbeda tapi enggak kalah seru sama game garapan Bluehole tersebut. Yuk, simak!

1. H1Z1

Awalnya Daybreak Game Company memecah pengembangan game ini ke dalam dua proyek terpisah bernama H1Z1: Survive dan H1Z1: King of the Kill. Hingga pada Oktober tahun lalu mereka memutuskan untuk meletakkan fokus perusahaan pada proyek kedua dan menanggalkan embel-embel King of the Kill di belakangnya. Sampai saat ini, status H1Z1 masih dalam tahapan Early Access dan belum ada informasi resmi kapan versi final game ini akan dilepas ke publik.
Mengusung premis sama persis dengan PUBG, lo beserta 149 pemain lainnya akan diterjunkan ke suatu lokasi tertentu. Sesegera mungkin, lo kudu cari senjata dan aneka perlengkapan yang bakal berguna buat bertempur sama pemain lain. Katanya, sih, Brendan Greene selaku dalang utama dari PUBG dulunya pernah jadi konsultan gameplay yang membantu pengembangan game ini. Jadi, H1Z1 yang niru PUBG, atau justru sebaliknya, nih?

2. Ark: Survival of the Fittest

Kalau lo bosen terus-terusan saling tembak atau saling bacok sesama pemain lain, mungkin sekarang udah waktunya lo jajal game yang dikembangin dan diterbitin sama Studio Wildcard ini. Game yang mengklaim genre baru bernama M.O.S.A. atau multiplayer online survival arena ini sebetulnya adalah spin-off atau pecahan dari game dengan konsep sama sebelumnya berjudul ARK: Survival Evolved. Mungkin, karena tergiur dengan kesuksesan PUBG dan merasa punya konsep yang lebih unik, alhasil terbitlah ARK: Survival of the Fittest yang dirancang lebih sempurna untuk genre battle royale.
Sebenernya game ini sama kayak game battle royale yang lain. Lo tetep bakal saling bacok dan saling bunuh dengan pemain lain yang jumlah totalnya mencapai 72 orang buat jadi The Last Man Standing. Hal yang bikin game ini unik adalah adanya dinosaurus yang berkeliaran di seluruh penjuru pulau.
Reptil-reptil raksasa ini bisa jadi musuh atau kawan baik lo. Sayangnya, walau menawarkan sesuatu yang berbeda, populasi pemain game ini dikabarkan terus merosot. Server yang sering bermasalah serta “kaburnya” para pemain ke PUBG disinyalir jadi penyebab utamanya.

3. Rust: Battle Royale

“Satu-satunya tujuan game ini adalah bertahan hidup.” Begitulah jargon yang diemban oleh game hasil kembangan Facepunch Studios ini. Di awal permainannya, para pemain akan terdampar di seluruh penjuru bagian terluar pulau dalam keadaan tanpa sehelai benang pun. Beruntung, developer masih berbaik hati melengkapi karakter lo dengan sebuah obor, perban, dan peta pulau.
Lo juga bakal main perdana dalam keadaan perut lapar dan haus. Kemunculan hewan-hewan buas juga bikin lo was-was bahkan untuk ngambil satu jengkal langkah sekalipun. Selesaikan dulu persoalan awal kayak gini, lalu cari atau bangun markas sebagai tempat lo berlindung. Selanjutnya, seperti yang bisa lo tebak, lo bakal saling bunuh dan saling rampok pemain lain serta berpacu jadi manusia atau tim terakhir di pulau ini.
Rust: Battle Royale punya sentuhan grafis yang cantik serta gameplay yang asyik. Meski masih ada kekurangan elementer kayak pergerakan pemain yang kurang halus atau jumlah server yang belum mampu mengakomodir gamer yang makin hari makin tertarik cobain game ini. Akan tetapi, masalah ini masih bisa dimaklumin. Soalnya, game ini memang masih dalam tahapan Early Access.

4. Rules of Survival

Hype yang liar atas dampak kepopuleran PUBG enggak hanya berlaku di PC atau konsol aja, tapi juga enggak terbendung hingga menjalar ke ranah mobile. Game mobile dengan genre sejenis udah banyak banget bertebaran di market aplikasi, mau itu App Store atau Play Store. Dari sekian banyak game battle royale yang ada, Rules of Survival yang dikembangkan oleh NetEase adalah salah satu game yang wajib lo mainkan.
Sama genre, sama juga gameplay dan premisnya. Lo adalah satu dari 120 pemain yang diterjunkan di sebuah pulau. Lo wajib ngumpulin senjata, perlengkapan medis, pakaian, serta pelindung kepala demi bertahan hidup. Semua elemen dasar ini pastinya bukan hal baru buat lo yang udah khatam mainin game battle royale. Lo juga bisa main solo atau barengan ama pemain lain. Kendati “cuma” game mobile, peta yang bisa dijelajahin ternyata luas banget, loh. Game ini gratis dan ada konten berbayar yang bisa lo beli di dalamnya.

5. Fortnite: Battle Royale

Ini, nih, game yang disebut-sebut paling menandingi PUBG pada hampir segala aspek. Epic Game sebagai penerbit game ini bahkan mendahului Bluehole (penerbit PUBG) untuk merilis game ini di PlayStation 4 dan Xbox One. Uniknya, pondasi engine bernama Unreal Engine 4 yang digunakan oleh PUBG ternyata adalah ciptaan Epic Games.
Enggak perlu banyak dibahas kayak bagaimana alur cerita atau gameplayFortnite. Beberapa perbedaan yang paling kentara mungkin adalah proses pendaratan, sistem pertahanan, hingga mekanisme nembak. Selebihnya sama, tapi tetap terasa ada sedikit perbedaan. Aspek paling unik dari Fortnite adalah bangunannya. Lo bisa mengonstruksi bangunan sekeren dan semegah yang lo mau, dengan catatan lo enggak lupa kalau tujuan lo bikin bangunan atau benteng itu adalah buat memperkuat pertahanan lo dari serangan para musuh.
Game berstatus Early Access ini diperkirakan bakal benar-benar rampung pada tahun ini. Saat ini Fortnite dibanderol sekitar 50 dolar. Akan tetapi, begitu versi finalnya rilis, Epic Games bakal menjadikan game ini bisa dimainkan secara gratis.
Itulah lima game battle royale yang enggak kalah seru dari PUBG. Kalau belum mainin semuanya, lo jangan dulu nyinyir dan angkuh mengklaim bahwa PUBG adalah yang terbaik. Coba aja dulu satu-satu! Kali aja lo suka dan ketagihan.
Hasil gambar untuk apa itu seo
Apa Itu SEO? Sebagian besar blogger dan internet marketer pasti sudah mengetahui apa itu SEO (Search Engine Optimization). Pengertian SEO adalah serangkaian upaya yang dilakukan oleh seorang webmaster pada sebuah website yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas sebuah halaman website menjadi lebih baik di mesin pencari, terutama Google.
Halaman website yang memiliki ranking yang baik di halaman pencarian Google tentunya akan berpeluang untuk mendapatkan lebih banyak visitor potensial terus menerus secara gratis.
Bila kita mengetikkan sebuah kata kunci di halaman pencarian Google, kita akan melihat list website yang berhubungan dengan kata kunci tersebut. Halaman website/ blog yang teroptimasi dengan baik dan berada pada urutan atas (posisi 1 – 4) biasanya akan mendapatkan pengunjung lebih banyak dibandingkan dengan website yang berada di urutan bawah dari hasil pencarian.
Perlu kita perhatikan, yang saya maksud dengan website/ blog yang teroptimasi dengan baik dari sisi SEO adalah website yang berada di urutan atas hasil pencarian organik (Organic Search). Bukan website yang memasang iklan di Google (Google Ads).
Lihat gambar,
Pengertian SEO

Apa Manfaat dan Keuntungan SEO Bagi Sebuah Bisnis?

Semua bisnis pasti harus punya profit, right? Berbagai cara dilakukan pengusaha untuk meningkatkan keuntungan perusahaan mereka, baik dengan melakukan pemasaran offline maupun melalui internet marketing.
Berikut ini adalah beberapa manfaat SEO dalam pemasaran online sebuah bisnis:

1. Mendatangkan Trafik Potensial ke Website Bisnis

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa halaman website yang teroptimasi dengan baik dari sisi SEO akan mendapatkan peringkat yang baik juga di mesin pencari, misalnya #Google. Semakin baik posisi halaman website Anda di Google maka peluang untuk mendapatkan pengunjung (trafik) potensial akan semakin besar. Pengunjung potensial inilah yang nantinya akan menjadi calon customer bisnis Anda.
Mengapa saya menyebutkan trafik dari Google adalah trafik potensial? Tidak semua sumber trafik memberikan benefit bagi bisnis Anda, apalagi bila trafik tersebut berasal dari website-website auto surf yang memberikan visitor bot ke website Anda. Trafik seperti ini sama sekali tidak ada gunanya bagi perkembangan bisnis Anda, trust me!
Para pengguna Google biasanya mengetikkan kata kunci unik ketika mereka mencari produk yang mereka butuhkan, atau mencari informasi bermanfaat untuk memberikan solusi pada masalah mereka. Nah ketika mereka menemukan website bisnis Anda melalui Google yang notabene selalu menampilkan hasil pencarian berdasarkan kata kunci, maka kemungkinan besar mereka akan menjadi customer karena mereka menggunakan kata kunci yang relevan dengan bisnis Anda.
Trafik potensial ini akan datang terus menerus ke website Anda secara gratis dan akan membantu meningkatkan jumlah customer dan penjualan bisnis Anda.

2. Meningkatkan Brand Awareness Bisnis Anda

Brand Awareness adalah kemampuan calon pembeli atau konsumen untuk mengenali maupun mengingat sebuah merek. Semakin terkenal sebuah merek pada niche tertentu maka kemungkinan intensitas penjualan juga akan semakin besar. Sebenarnya ada banyak cara untuk meningkatkan Brand Awareness sebuah bisnis. Salah satunya adalah dengan optimasi website di mesin pencari (SEO).
Ketika pengguna internet mencari informasi yang berhubungan niche Anda melalui Google dan menemukan informasi bermanfaat di website Anda maka kemungkinan besar mereka akan mengingat halaman website yang memberikan informasi berharga tersebut, yaitu website Anda. Semakin banyak orang yang membuka website Anda dari mesin pencari maka merek bisnis Anda juga secara otomatis akan semakin terkenal, setidaknya dikalangan para pengguna internet.

3. Mendapatkan Data Customer Anda dengan Gratis

Banyak pengusaha online yang bersedia mengeluarkan banyak uang untuk memasang iklan di berbagai media periklanan dengan tujuan untuk mendapatkan data kontak (email, nomor ponsel, alamat, dan lainnya) calon customer ataupun pelanggan setia bisnis mereka.
Apa manfaat data kontak ini?
Dengan mengetahui data calon customer maka akan lebih mudah untuk menghubungi mereka ketika kita mengeluarkan produk baru atau ingin memberikan penawaran promosi khusus untuk menjual produk lama. Intinya, kita tetap bisa terhubung dengan customer setiap saat.
Bila website Anda berada pada posisi teratas di mesin pencari maka akan lebih mudah untuk mendapatkan data customer tersebut, dan tentu saja gratis. Tentunya kita membutuhkan layanan lain untuk menyimpan data base customer tersebut, misalnya layanan autoresponder untuk membangun email list customer kita.
Sebenarnya masih ada banyak lagi manfaat SEO bagi bisnis Anda, dan menurut saya 3 poin di atas adalah yang paling penting. Masing-masing orang akan merasakan manfaat SEO bagi bisnis mereka ketika sudah mengalaminya sendiri, yang pasti bisnis Anda akan lebih stabil jika website Anda teroptimasi dengan baik di mesin pencari.

Apa Saja yang Dilakukan Dalam Kegiatan SEO?

mungkin Anda akan muak atau takut mengerjakan kampanye SEO untuk website Anda karena terlihat rumit. Tidak harus seperti itu, mari kita buat lebih sederhana saja.
Di dalam strategi SEO, ada dua hal PENTING yang harus dikerjakan oleh seorang internet marketer, yaitu: SEO On Page dan SEO Off Page. Yuk kita bahas lebih jauh.

1. Apa Itu SEO On Page

Pengertian SEO On Page adalah sebuah upaya optimasi website yang dilakukan dari sisi website itu sendiri. Dengan kata lain, upaya optimasi yang dilakukan oleh seorang pemilik website/ webmaster dengan mendesain website yang SEO Friendly.
Beberapa elemen penting yang terdapat dalam SEO On Page antara lain:
  • Riset keywords, baca artikel “Cara Riset Keywords Dengan Google Keyword Planner” untuk menemukan kata kunci utama dan kata kunci pendukung yang paling relevan dengan niche website yang akan dibuat.
  • Membangun website dengan struktur yang baik, tampilannya menarik, dan load-nya cepat
  • Menggunakan Title Tag yang baik untuk homepage dan judul konten
  • Menambahkan description yang relevan dengan website
  • Membangun konten yang bermanfaat bagi audiens
  • Mengatur URL (permalinks) yang SEO Friendly
  • Menggunakan Heading dengan baik (H1, H2, H3, H4)
  • Mengatur navigasi website sebaik mungkin
  • Membangun internal links
  • Menambahkan keywords pada penamaan gambar/ image
  • Dan lain-lain

2. Apa Itu SEO Off Page

Pengertian SEO Off Page adalah upaya optimasi website yang dilakukan dari luar website yang dibangun. Sebuah halaman website yang SEO On Page nya sudah bagus perlu didukung dengan optimasi dari luar website itu sendiri.
Optimasi off page dilakukan dengan cara membangun links (backlinks) dari situs lain menuju website yang dioptimasi. Beberapa jenis links yang biasa dibangun untuk meningkatkan popularitas sebuah website di internet antara lain:
  • Links dari media sosial (Twitter, Facebook, Google+, Youtube, dan lain-lain)
  • Links dari web 2.0 properties (Blogspot, WordPress, Weebly, dan lain-lain)
  • Links dari forum online (Kaskus, Bersosial, Forum Detik, Forum Kompas, dan lain-lain)
  • Links dari situs social bookmark (Lintas.me, Diigo.com, Folkd.com, dan lain-lain)
  • Links dari kegiatan blogwalking (berkomentar di blog orang lain)
  • Links dari website yang menerima guest blogger
  • Dan lain-lain
Nah, di atas tadi adalah penjelasan singkat apa itu SEO, bagaimana penerapannya, dan apa manfaatnya bagi website bisnis Anda. Optimasi website di mesin pencari adalah proses yang harus kita lakukan secara berkala karena search engine (terutama Google) selalu memperbaharui hasil pencarian mereka dan menampilkan website yang paling relevan dan teroptimasi dengan baik.
Semoga artikel ini bermanfaat.

Hasil gambar untuk akulturasi dan perkembangan budaya islam

Perkembangan dan Akulturasi Islam di Indonesia

Islam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena di mass media mungkin Anda sudah sering mendengar atau membaca bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki penganut agama Islam terbesar di dunia
Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda simak uraian materi berikut ini. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.
Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut, silahkan Anda simak uraian materi berikut ini.
1. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa.
Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.
2. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:
Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir.
Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan Gujarat.
Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan perkampungan Pekojan.
Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren.
Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan kalangan masyarakat menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para pemuda menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing-masing.
Di samping penyebaran Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat Indonesia.
Di pulau Jawa, peranan mubaligh dan ulama tergabung dalam kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan walisongo yang merupakan suatu majelis yang berjumlah sembilan orang. Majelis ini berlangsung dalam beberapa periode secara bersambung, mengganti ulama yang wafat / hijrah ke luar Jawa. Dari penjelasan tersebut apakah Anda sudah paham, kalau sudah paham simak uraian materi berikutnya tentang periode penyebaran islam oleh para ulama/wali tersebut.
1. Periode I : Penyebaran Islam dilakukan oleh Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq (-), Ahmad Jumadil Qubra, Muhammad Al-Magribi, Malik Israil, Muhammad Al-Akbar, Maulana Hasannudin, Aliyuddin dan Syeikh Subakir (-).
2. Periode II : Penyebaran Islam digantikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel Denta), Ja’far Shiddiq (Sunan Kudus), Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).
3. Periode III : hijrahnya Maulana Ishaq dan Syeikh Subakir, dan wafatnya Maulana Hassanudin dan Aliyuddin maka penyebar Islam pada periode ini dilakukan oleh Raden Paku (Sunan Giri), Raden Said (Sunan Kalijaga), Raden Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) dan Raden Qashim (Sunan Drajat).
4. Periode IV : Penyebar Islam selanjutnya adalah Jumadil Kubra dan Muhammad Al-Maghribi dan kemudian digantikan oleh Raden Hasan (Raden Patah) dan Fadhilah Khan (Falatehan).
5. Periode V : Untuk periode ini karena Raden Patah menjadi Sultan Demak maka yang menggantikan posisinya adalah Sunan Muria.
Para wali / ulama yang dikenal dengan sebutan walisongo di Pulau Jawa terdiri dari :
Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di Jawa Timur.
Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya.
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik).
Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus.
Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.
Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon).
Sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa, Masyarakat Jawa sebagian memandang para wali memiliki kesempurnaan hidup dan selalu dekat dengan Allah, sehingga dikenal dengan sebutan Waliullah yang artinya orang yang dikasihi Allah.
Wujud Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Kebudayaan Islam
Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha seperti yang pernah Anda pelajari pada modul sebelumnya. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi (proses bercampurnya dua (lebih) kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi), yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia.
1. Seni Bangunan
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, istana. Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut:
a. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.
b. Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.
c. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.
Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya. Selain bangunan masjid sebagai wujud akulturasi kebudyaan Islam, juga terlihat pada bangunan makam. Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:
a. makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.
b. makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu.
c. di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.
d. dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).
e. Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur di Tuban.
Bangunan istana arsitektur yang dibangun pada awal perkembangan Islam, juga memperlihatkan adanya unsur akulturasi dari segi arsitektur ataupun ragam hias, maupun dari seni patungnya contohnya istana Kasultanan Yogyakarta dilengkapi dengan patung penjaga Dwarapala (Hindu).
2. Seni Rupa
Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.
Ukiran ataupun hiasan, selain ditemukan di masjid juga ditemukan pada gapura-gapura atau pada pintu dan tiang. Untuk hiasan pada gapura.
3. Aksara dan Seni Sastra
Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran.
Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu – Budha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.
Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:
a. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).
b. Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.
c. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.
d. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.
Bentuk seni sastra tersebut di atas, banyak berkembang di Melayu dan Pulau Jawa.
4. Sistem Pemerintahan
Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha, tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya.
Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.
.
5. Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Apakah sebelumnya Anda pernah mengetahui/mengenal hari-hari pasaran? Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).
Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakan.
Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.
Demikianlah uraian materi tentang wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam, sebenarnya masih banyak contoh wujud akulturasi yang lain, untuk itu silahkan diskusikan dengan teman-teman Anda, mencari wujud akulturasi dari berbagai pelaksanaan peringatan hari-hari besar Islam atau upacara-upacara yang berhubungan dengan keagamaan.
Gambar terkait
ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA
A.  Kedatangan Islam di Nusantara
Kedatangan Islam di Nusantara menimulkan banyak perdebatan mengenai bagaimana secara pasti ajaran Islam masuk ke Nusantara. Terdapat tiga teori yang bisa menjadi acuan mengenai kedatangan Islam di Nusantara.
1.    Teori Gujarat
Sarjana-sarjana Barat mengatakan bahwa Islam masuk berasal dari Gujarat, dan disebarkan oleh pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur sekitar abad ke-13 M. Pendapat ini juga didukung oleh Moquetta yang berkesimpulan bahwa batu nisan Sultan Malik mirip dengan batu nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat
2.    Teori Persia
Adalah pendapat dari Hoesein Djajadiningrat yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini didasari atas kesamaan tradisi antara masyarakat Persia dengan Indonesia, diantaranya Tradisi Tabot dan tradisi merayakan 10 Muharam.
3.    Teori Mekkah
A.H. Johns mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya yaitu Mekkah dan proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir yang datang ke Indonesia.
            Ketiga teori tersebut bisa saling melengkapi satu sama lain. Islamisasi di kepulauan Indonesia mengalami proses yang panjang dan bertahap dari satu daerah ke daerah lainnya. Salah satu tokoh yang paling disebut adalah Sunan Giri sebagai penyebar Islam di Kepulauan Indonesia bagian Timur, dan dijadikannya Ternate sebagai kekuatan Islam oleh rajanya, yaitu Sultan Zainal Abidin.
B.  Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau
            Masyarakat Nusantara pada umumnya adalah masyarakat pesisir yang kehidupannya tergantung pada perdagangan antarpulau dan antarbenua. Kegiata perdagangan pun sudah dimulai sejak abad pertama Masehi. Berdasarkan berita-berita Cina dan Sejarah Indonesia yang telah dikaji, di Nusantara telah menunjukan adanya jaringan-jaringan perdagangan antara kerajaan Cina dengan kerajaan di Kepulauan Indonesia sampai abad ke-16 M. Sementara itu, kapal-kapal dagang dari Arab juga sudah mulai berlayar ke Asia Tenggara pada abad ke ke-7 M. Banyaknya jalur pelayaran mengakibatkan tumbuhnya kota-kota seperti Samudra Pasai, Malaka, Kutai, dll.
     Kemudian dari sumber literatur Cina, terdapat kerajaan bercorak Islam seperti Samudra Pasai dan Malaka yang tumbuh dan berkembang sejak abad ke-13 sampai abad ke-15 M. Selain itu terdapat juga komunitas-komunitas Muslim di pesisir utara Jawa bagian timur. Hubungan pelayaran dan perdagangan antara Kepulauan Indonesia dengan Arab semakin erat dengan semakin berkembangnya aktivitas pelayaran dan kota-kota. Walaupun pedagang Arab hanya transit di Indonesia dalam perjalanan ke Cina, tetapi hubungan antar kerajaan terjalin secara langsung. Hubungan ini menjadi semakin ramai menyusul pedagang Arab yang melarikan diri ke Raja Kedah dan Palembang usai koloni mereka dihancurkan oleh Huang Chou dan melarang pedagang Arab masuk Cina.
     Ditaklukkannya Malaka oleh Portugis pada 1511 M dan banyaknya ada perampok serta bajak laut mengakibatkan berubahnya jalur pelayaran menuju pesisir Sumatra dan Sunda, dan lahirlah pelabuhan perantara yang baru disana.
     Perdagangan di wilayah timur Indonesia lebih cenderung pada perdagan cengkih dan pala. Perdagangan cengkih berpusat di Tidore dan Ambon, sedangkan komoditi pala berpusat di Banda. Pada abad ke-15 M, Sulawesi Selatan telah didatangi pedagang Muslim dan dalam perjalanan sejarahnya, masyarakat Muslim menjalin hubungan dengan bangsa Portugis yang didorong oleh adanya usaha monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilancarkan oleh kompeni Belanda di Maluku. Sementara itu, hubungan Ternate, Ambon, dan Jawa sangat erat sekali, ini ditandai dengan adanya seorang raja yang dianggap benar-benar Muslim yakni Zainal Abidin yang terkenal sebagai raja cengkih. Cengkih, pala, dan bunga pala hanya terdapat di Kepulauan Indonesia bagian Timur dan ditanam di perbukitan di pulau-pulau kecil Ternate, Tidore, Makian dan Motir. Selain itu, meningkatnya ekspor lada,  dan adanya perang di laut Eropa menambah berkembangnya pelayaran Islam di Samudra Hindia. Pada zaman pertumbuhan dan perkembangan Islam, sistem jual beli masih dilakukan dengan cara barter.
     Kemunduran perdagangan dan kerajaan yang berada di daerah tepi pantai disebabkan karena kemenangan militer dan ekonomi Belanda, dan munculnya kerajaan-kerajaan agraris di pedalaman yang tidak menaruh perhatian pada perdagangan.
C.  Islam Masuk Istana Raja
            Agama Islam di Kepulauan Indonesia semakin berkembang, setelah dianut oleh penduduk pesisir Indonesia, agama dan kebudayaan Islam semakin berkembang ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan agama Islam tidak terjadi secara spontan, melainkan melalui suatu proses secara damai, responsif, dan proaktif. Oleh, karena itu, masyarakat Indonesia yang belum menganut Islam mudah tertarik dengan agama dan kebudayaan Islam. Banyak cara yang dilakukan untuk menyebarkan agama dan kebudayaan Islam, baik melalui perdagangan, perkawinan, politik, pendidikan, kesenian.
1.      Melalui Perdagangan, dengan letak geografis yang strategis Kepulauan Indonesia menjadi jalur pelayaran perdagangan dunia, sehingga banyak pedagang Gujarat, Arab, dan Persia yang menjalin hubungan di Kepulauan Indonesia.
2.      Melalui Perkawinan, pedagang Islam biasanya tinggal dalam daerah tertentu dalam waktu yang cukup lama, sehingga banyak pedagang Islam menikah dengan penduduk pribumi.
3.      Melalui Politik, setelah agama Islam diterima oleh kerajaan, akan berdampak pada bergesernya kepercayaan pengikut kerajaan tersebut, sehingga banyak kerajaan-kerajaan yang berkembang dengan kepercayaan dan kebudayaan Islam.
4.      Melalui Kesenian, para penyiar Islam menggunakan wahana kebudayaan sebagai sarana penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia.
            Keempat cara diatas merupakan berbagai proses penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia. Penyebaran melalui politik merupakan penyebaran yang bisa dianggap paling berhasil. Dalam hal politik dan kerajaan, raja memiliki peranan besar bagi rakyatnya. Ketika raja memeluk Islam, rakyatnya akan mengikuti karena rakyat memiliki kepatuhan tinggi kepada raja. Hal ini terbukti dengan tumbuh dan berkembangnya berbagai kerajaan yang menganut kepercayaan Islam di seluruh wilayah Kepulauan Indonesia.
            Berikut merupakan kerajaan-kerajaan Islam di Kepulauan Indonesia:
1.      Kerajaan Islam di Sumatra
Sumatra merupakan daerah pertama yang didatangi oleh kaum Muslim, selain itu Sumatra merupakan daerah yang sangat strategis dan berhadapan langsung dengan jalur pelayaran perdagangan dunia. Berdasarkan catatan Tome Pires dalam Suma Oriental dikatakan bahwa disumatra terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai, Kesultanan Acer Darussalam, Kerajaan-Kerajaan Islam di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Sumatra Barat.
2.      Kerajaan Islam di Jawa
Islam masuk ke Jawa melalui pesisir utara Pulau Jawa. Bukti sejarah tentang awal mula kedatangan Islam di Jawa antara lain ialah ditemukannya makam Fatimah Binti Maimun Bin Hibatulloh yang wafat pada tahun 475 H di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatulloh, salah satu dinasti di Persia. Disamping itu, di Gresik juga ditemukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasian yang meninggal pada tahun 822 H. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan makam Islam kuno. Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam keluarga istana Majapahit. Berdasarkan informasi ini tentu dapat disimpulkan bahwa Islam itu sudah lama masuk ke Pulau Jawa jauh sebelum bangsa barat menjejakan kaki di pulau ini. Kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa yaitu: Kerajaan Demak, Kerajaan Mataram, Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon.
3.      Kerajaan Islam di Kalimantan
Di Kalimantan juga banyak terdapat kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, dianaranya adalah Kesultanan Pasir (1516 M), Kesultanan Banjar (1526-1905 M), Kesultanan Kotawaringin, Kerajaan Pagatan (1750), Kesultanan Sambas (1671), Kesultanan Kutai Katanegara, Kesultanan Berau (1400), Kesultanan Sambaliung (1810), Kesultanan Gunung Tabur (1820), Kesultanan Pontianak (1771), Kesultanan Tidung dan Kesultanan Bulungan (1731).
4.      Kerajaan Islam di Sulawesi
Munculnya kerajaan-kerajaan Islam tidak terlepas dari perdagangan yang berlangsung pada masa itu. Contoh dari kerajaan Islam yang berada di Sulawesi adalah Kerajaan Gowa Tallo, Kerajaan Bone, Kerajaan Wajo, Kerajaan Soppeng, dan Kesultanan Buton. Dari sekian banyak kerajaan-kerajaan yang ada di Sulawesi, yang paling terkenal adalah kerajaan Gowa Tallo.
5.      Kerajaan Islam di Maluku Utara
Kepulauan Maluku menduduki posisi penting dalam perdagangan dunia di kawasan timur Nusantara. Mengingat keberadaan darah Maluku ini, maka tidak mengherankan jika sejak abad 15-19 M, kawasan ini menjadi daerah rebutan antara bangsa Spanyol, Portugis, dan Belanda. Sejak awal diketahui bahwa di daerah ini terdapat dua kerajaan besar yang bercorak Islam yaitu Kerajaan Ternate dan Kerjaan Tidore. Kedua kerajaan ini terletak disebelah barat pulau Halmahera, Maluku Utara. Kedua Kerajaan itu pusatnya masing-masing di pulau Ternate dan Tidore, tapi wilayah kekuasaannya mencakup sejumlah pulau di kepulauan Maluku dan Papua. Tanda-tanda awal kehadiran Islam ke daerah Maluku dapat diketahui melalui sumber-sumber berupa naskah-naskah kuno dalam bentuk hikayat seperti Hikayat Hitu, Hikayat Bacan, dan hikayat-hikayat setempat lainnya. Tentu sumber berita asing seperti Cina, Portugis, dan lainnya amat menunjang cerita sejarah daerah Maluku tersebut.
6.      Kerajaan Islam di Papua
Berdasarkan sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Papua sudah berlangsung sejak lama. Bahkan berdasarkan bukti sejarah terdapat beberapa kerajaan-kerajaan Islam di Papua, diantaranya: Kerajaan Waigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Silawati, Kerajaan Sailolof, Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati, Kerajaan Kowiai, Kerajaan Aiduma, Kerajaan Kaimana. Ada beberapa pendapat tentang proses masuknya Islam ke Papua. Pertama, Islam datang ke Papua pada tahun 1630 yang disebarkan oleh mubaligh asal Aceh, Abdul Ghafar. Kedua, pendapat yang menyatakan bahwa Islam disebarkan oleh seorang sufi bernama Syarif Muaz al-Qathan. Ketiga, pendapat yang menyatakan bahwa Islam disebarkan oleh pedagang-pedagang Bugis. Keempat yang menyatakan bahwa Islam di Papua berasal dari Bacan. Dan yang kelima yang menyatakan bahwa Islam di Papua berasal dari Maluku Utara. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses masuknya Islam di Papua dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Maluku, hal ini juga didukung dengan faktor letak yang strategis, yang merupakan jalur pelayaran perdagangan rempah-rempah.
7.      Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Diperkirakan kehadiran Islam di Nusa Tenggara khususnya di Lombok pada abad ke-16 M yang diperkenalkan oleh Sunan Parapen, putra Sunan Giri. Sedangkan Islam masuk ke Sumbawa diperkirakan datang lewat Sulawesi. Adapun beberapa kerajaan Islam di Nusa Tenggara, diantaranya Kerajaan Lombok, Kerajaan Sumbawa, dan Kerajaan Bima.
D.  Jaringan Keilmuan di Nusantara
            Sejak kerajaan Samudra Pasai mengalami keruntuhan, jaringan keilmuan tetap berlanjut dan kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat studi. Ketika kerajaan Malaka masuk Islam, kerajaan Malaka juga menjadi pusat studi bahkan dapat dikatakan berhasil menyainginya. Dan kemajuan ekonomi kerajaan Malaka telah mengundang para ulama untuk berpartisipasi dengan lebih intensif dalam proses pembelajaran Islam.
Keberhasilan Malaka dalam waktu singkat merubah konsepsi dan sikap terhadap agama menyebabkan banyak para ulama besar dari mancanegara datang. Hubungan antar kerajaan misalnya, Samudra Pasai, Aceh Darussalam, dan Malaka sangat bermakna dalam bidang keagamaan dan kebudayaan.
            Di Banten, fungsi istana sebagai lembaga pendidikan sangat mencolok. Bahkan pada abad ke-17 M, Banten sudah menjadi pusat ilmu pengetahuan Islam di Pulau Jawa. Sedangkan di Palembang, banyak Sultan Palembang yang mendorong pengembangan intelektual keagamaan.
            Berkembangnya pendidikan dan pengajaran Islam, telah berhasil menyatukan wilayah Nusantara. Semua ilmu yang diberikan di lembaga pendidikan Islam di Nusantara ditulis dalam Aksara Arab, baik dalam bahasa Arab dan bahasa Melayu. Selanjutnya berkembanglah pendidikan tersebut sampai ke rumah-rumah dan ke tingkat yang lebih luas, pelajaran yang diberikan adalah menghafal al-Qur’an dsb.
E.   Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam
1.      Seni Bangunan
a.       Masjid dan Menara
Seni bangunan Islam yang menonjol adalah masjid, dan masjid sendiri bermakna tempat bersujud. Di Indonesia masjid memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Atapnya berupa atap tumpang, tidak ada menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan, masjid umumnya didirikan di tempat strategis.
b.      Makam
Pada umumnya, makam yang lokasinya di atas bukit adalah makam yang paling dihormati.
2.      Seni Ukir
Seni Ukir di Indonesia pada zaman perkembangan Islam tidak diperbolehkan, ini mengakibatkan kurang berkembangnya seni ukir di zaman madya. Walaupun begitu, para seniman terus berinovasi dan melahirkan motif-motif seni baru. Contoh seni ukir yang sampai sekarang masih ada adalah seni ukir pada gapura, masjid dll.
3.      Aksara dan Seni Sastra
Perkembangan dan tersebarnya Islam di Kepulauan Indonesia membawa pengaruh terhadap aksara atau tulisan. Disamping pengaruh sastra Islam dan Persia, perkembangan sastra tidak terlepas dari pengaruh budaya sebelumnya, hal ini mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya. Dilihat dari corak dan isinya, ada beberaoa jenis seni sastra seperti: Hikayat, Babad, Syair, Suluk.
4.      Kesenian
Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernafas Islam yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam, misalnya permainan debus, seudati, wayang.
5.      Kalender
Sistem kalender juga mengalami akulturasi budaya antara kebudayaan Pra-Islam dan kebudayaan Islam.
F.      Proses Integrasi Nusantara
Integrasi suatu bangsa adakah hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya integrasi akan melahirkan satu kekuatan bangsa yang ampuh dan segala persoalan akan dihadapi bersama-sama.
1.      Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi
Islam mengajarkan tentang persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat, hal inilah yang menjadikan dasar bagi para ulama untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat yang ada agar menjadi satu bangsa.
2.      Peran Perdagangan Antarpulau
Proses integrasi juga terjadi akibat dari perdagangan dan hubungan antara pedagang dan pembeli dalam waktu yang lama akan menimbulkan suatu pergaulan dan kebudayaan baru yang mendorong terjadinya proses integrasi.
3.      Peran Bahasa
Pada perkembangan agama Islam Bahasa Melayu adalah bahasa yang paling dominan dipakai pada kehidupan sehari-hari. Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Dengan begitu banyaknya suku bangsa yang ada di Kepulauan Indonesia akan dibutuhkan satu bahasa yang mampu menyatukan suku bangsa tersebut.ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA
A.  Kedatangan Islam di Nusantara
Kedatangan Islam di Nusantara menimulkan banyak perdebatan mengenai bagaimana secara pasti ajaran Islam masuk ke Nusantara. Terdapat tiga teori yang bisa menjadi acuan mengenai kedatangan Islam di Nusantara.
1.    Teori Gujarat
Sarjana-sarjana Barat mengatakan bahwa Islam masuk berasal dari Gujarat, dan disebarkan oleh pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur sekitar abad ke-13 M. Pendapat ini juga didukung oleh Moquetta yang berkesimpulan bahwa batu nisan Sultan Malik mirip dengan batu nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat
2.    Teori Persia
Adalah pendapat dari Hoesein Djajadiningrat yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini didasari atas kesamaan tradisi antara masyarakat Persia dengan Indonesia, diantaranya Tradisi Tabot dan tradisi merayakan 10 Muharam.
3.    Teori Mekkah
A.H. Johns mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya yaitu Mekkah dan proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir yang datang ke Indonesia.
            Ketiga teori tersebut bisa saling melengkapi satu sama lain. Islamisasi di kepulauan Indonesia mengalami proses yang panjang dan bertahap dari satu daerah ke daerah lainnya. Salah satu tokoh yang paling disebut adalah Sunan Giri sebagai penyebar Islam di Kepulauan Indonesia bagian Timur, dan dijadikannya Ternate sebagai kekuatan Islam oleh rajanya, yaitu Sultan Zainal Abidin.
B.  Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau
            Masyarakat Nusantara pada umumnya adalah masyarakat pesisir yang kehidupannya tergantung pada perdagangan antarpulau dan antarbenua. Kegiata perdagangan pun sudah dimulai sejak abad pertama Masehi. Berdasarkan berita-berita Cina dan Sejarah Indonesia yang telah dikaji, di Nusantara telah menunjukan adanya jaringan-jaringan perdagangan antara kerajaan Cina dengan kerajaan di Kepulauan Indonesia sampai abad ke-16 M. Sementara itu, kapal-kapal dagang dari Arab juga sudah mulai berlayar ke Asia Tenggara pada abad ke ke-7 M. Banyaknya jalur pelayaran mengakibatkan tumbuhnya kota-kota seperti Samudra Pasai, Malaka, Kutai, dll.
     Kemudian dari sumber literatur Cina, terdapat kerajaan bercorak Islam seperti Samudra Pasai dan Malaka yang tumbuh dan berkembang sejak abad ke-13 sampai abad ke-15 M. Selain itu terdapat juga komunitas-komunitas Muslim di pesisir utara Jawa bagian timur. Hubungan pelayaran dan perdagangan antara Kepulauan Indonesia dengan Arab semakin erat dengan semakin berkembangnya aktivitas pelayaran dan kota-kota. Walaupun pedagang Arab hanya transit di Indonesia dalam perjalanan ke Cina, tetapi hubungan antar kerajaan terjalin secara langsung. Hubungan ini menjadi semakin ramai menyusul pedagang Arab yang melarikan diri ke Raja Kedah dan Palembang usai koloni mereka dihancurkan oleh Huang Chou dan melarang pedagang Arab masuk Cina.
     Ditaklukkannya Malaka oleh Portugis pada 1511 M dan banyaknya ada perampok serta bajak laut mengakibatkan berubahnya jalur pelayaran menuju pesisir Sumatra dan Sunda, dan lahirlah pelabuhan perantara yang baru disana.
     Perdagangan di wilayah timur Indonesia lebih cenderung pada perdagan cengkih dan pala. Perdagangan cengkih berpusat di Tidore dan Ambon, sedangkan komoditi pala berpusat di Banda. Pada abad ke-15 M, Sulawesi Selatan telah didatangi pedagang Muslim dan dalam perjalanan sejarahnya, masyarakat Muslim menjalin hubungan dengan bangsa Portugis yang didorong oleh adanya usaha monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilancarkan oleh kompeni Belanda di Maluku. Sementara itu, hubungan Ternate, Ambon, dan Jawa sangat erat sekali, ini ditandai dengan adanya seorang raja yang dianggap benar-benar Muslim yakni Zainal Abidin yang terkenal sebagai raja cengkih. Cengkih, pala, dan bunga pala hanya terdapat di Kepulauan Indonesia bagian Timur dan ditanam di perbukitan di pulau-pulau kecil Ternate, Tidore, Makian dan Motir. Selain itu, meningkatnya ekspor lada,  dan adanya perang di laut Eropa menambah berkembangnya pelayaran Islam di Samudra Hindia. Pada zaman pertumbuhan dan perkembangan Islam, sistem jual beli masih dilakukan dengan cara barter.
     Kemunduran perdagangan dan kerajaan yang berada di daerah tepi pantai disebabkan karena kemenangan militer dan ekonomi Belanda, dan munculnya kerajaan-kerajaan agraris di pedalaman yang tidak menaruh perhatian pada perdagangan.
C.  Islam Masuk Istana Raja
            Agama Islam di Kepulauan Indonesia semakin berkembang, setelah dianut oleh penduduk pesisir Indonesia, agama dan kebudayaan Islam semakin berkembang ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan agama Islam tidak terjadi secara spontan, melainkan melalui suatu proses secara damai, responsif, dan proaktif. Oleh, karena itu, masyarakat Indonesia yang belum menganut Islam mudah tertarik dengan agama dan kebudayaan Islam. Banyak cara yang dilakukan untuk menyebarkan agama dan kebudayaan Islam, baik melalui perdagangan, perkawinan, politik, pendidikan, kesenian.
1.      Melalui Perdagangan, dengan letak geografis yang strategis Kepulauan Indonesia menjadi jalur pelayaran perdagangan dunia, sehingga banyak pedagang Gujarat, Arab, dan Persia yang menjalin hubungan di Kepulauan Indonesia.
2.      Melalui Perkawinan, pedagang Islam biasanya tinggal dalam daerah tertentu dalam waktu yang cukup lama, sehingga banyak pedagang Islam menikah dengan penduduk pribumi.
3.      Melalui Politik, setelah agama Islam diterima oleh kerajaan, akan berdampak pada bergesernya kepercayaan pengikut kerajaan tersebut, sehingga banyak kerajaan-kerajaan yang berkembang dengan kepercayaan dan kebudayaan Islam.
4.      Melalui Kesenian, para penyiar Islam menggunakan wahana kebudayaan sebagai sarana penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia.
            Keempat cara diatas merupakan berbagai proses penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia. Penyebaran melalui politik merupakan penyebaran yang bisa dianggap paling berhasil. Dalam hal politik dan kerajaan, raja memiliki peranan besar bagi rakyatnya. Ketika raja memeluk Islam, rakyatnya akan mengikuti karena rakyat memiliki kepatuhan tinggi kepada raja. Hal ini terbukti dengan tumbuh dan berkembangnya berbagai kerajaan yang menganut kepercayaan Islam di seluruh wilayah Kepulauan Indonesia.
            Berikut merupakan kerajaan-kerajaan Islam di Kepulauan Indonesia:
1.      Kerajaan Islam di Sumatra
Sumatra merupakan daerah pertama yang didatangi oleh kaum Muslim, selain itu Sumatra merupakan daerah yang sangat strategis dan berhadapan langsung dengan jalur pelayaran perdagangan dunia. Berdasarkan catatan Tome Pires dalam Suma Oriental dikatakan bahwa disumatra terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai, Kesultanan Acer Darussalam, Kerajaan-Kerajaan Islam di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Sumatra Barat.
2.      Kerajaan Islam di Jawa
Islam masuk ke Jawa melalui pesisir utara Pulau Jawa. Bukti sejarah tentang awal mula kedatangan Islam di Jawa antara lain ialah ditemukannya makam Fatimah Binti Maimun Bin Hibatulloh yang wafat pada tahun 475 H di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatulloh, salah satu dinasti di Persia. Disamping itu, di Gresik juga ditemukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasian yang meninggal pada tahun 822 H. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan makam Islam kuno. Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam keluarga istana Majapahit. Berdasarkan informasi ini tentu dapat disimpulkan bahwa Islam itu sudah lama masuk ke Pulau Jawa jauh sebelum bangsa barat menjejakan kaki di pulau ini. Kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa yaitu: Kerajaan Demak, Kerajaan Mataram, Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon.
3.      Kerajaan Islam di Kalimantan
Di Kalimantan juga banyak terdapat kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, dianaranya adalah Kesultanan Pasir (1516 M), Kesultanan Banjar (1526-1905 M), Kesultanan Kotawaringin, Kerajaan Pagatan (1750), Kesultanan Sambas (1671), Kesultanan Kutai Katanegara, Kesultanan Berau (1400), Kesultanan Sambaliung (1810), Kesultanan Gunung Tabur (1820), Kesultanan Pontianak (1771), Kesultanan Tidung dan Kesultanan Bulungan (1731).
4.      Kerajaan Islam di Sulawesi
Munculnya kerajaan-kerajaan Islam tidak terlepas dari perdagangan yang berlangsung pada masa itu. Contoh dari kerajaan Islam yang berada di Sulawesi adalah Kerajaan Gowa Tallo, Kerajaan Bone, Kerajaan Wajo, Kerajaan Soppeng, dan Kesultanan Buton. Dari sekian banyak kerajaan-kerajaan yang ada di Sulawesi, yang paling terkenal adalah kerajaan Gowa Tallo.
5.      Kerajaan Islam di Maluku Utara
Kepulauan Maluku menduduki posisi penting dalam perdagangan dunia di kawasan timur Nusantara. Mengingat keberadaan darah Maluku ini, maka tidak mengherankan jika sejak abad 15-19 M, kawasan ini menjadi daerah rebutan antara bangsa Spanyol, Portugis, dan Belanda. Sejak awal diketahui bahwa di daerah ini terdapat dua kerajaan besar yang bercorak Islam yaitu Kerajaan Ternate dan Kerjaan Tidore. Kedua kerajaan ini terletak disebelah barat pulau Halmahera, Maluku Utara. Kedua Kerajaan itu pusatnya masing-masing di pulau Ternate dan Tidore, tapi wilayah kekuasaannya mencakup sejumlah pulau di kepulauan Maluku dan Papua. Tanda-tanda awal kehadiran Islam ke daerah Maluku dapat diketahui melalui sumber-sumber berupa naskah-naskah kuno dalam bentuk hikayat seperti Hikayat Hitu, Hikayat Bacan, dan hikayat-hikayat setempat lainnya. Tentu sumber berita asing seperti Cina, Portugis, dan lainnya amat menunjang cerita sejarah daerah Maluku tersebut.
6.      Kerajaan Islam di Papua
Berdasarkan sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Papua sudah berlangsung sejak lama. Bahkan berdasarkan bukti sejarah terdapat beberapa kerajaan-kerajaan Islam di Papua, diantaranya: Kerajaan Waigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Silawati, Kerajaan Sailolof, Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati, Kerajaan Kowiai, Kerajaan Aiduma, Kerajaan Kaimana. Ada beberapa pendapat tentang proses masuknya Islam ke Papua. Pertama, Islam datang ke Papua pada tahun 1630 yang disebarkan oleh mubaligh asal Aceh, Abdul Ghafar. Kedua, pendapat yang menyatakan bahwa Islam disebarkan oleh seorang sufi bernama Syarif Muaz al-Qathan. Ketiga, pendapat yang menyatakan bahwa Islam disebarkan oleh pedagang-pedagang Bugis. Keempat yang menyatakan bahwa Islam di Papua berasal dari Bacan. Dan yang kelima yang menyatakan bahwa Islam di Papua berasal dari Maluku Utara. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses masuknya Islam di Papua dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Maluku, hal ini juga didukung dengan faktor letak yang strategis, yang merupakan jalur pelayaran perdagangan rempah-rempah.
7.      Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Diperkirakan kehadiran Islam di Nusa Tenggara khususnya di Lombok pada abad ke-16 M yang diperkenalkan oleh Sunan Parapen, putra Sunan Giri. Sedangkan Islam masuk ke Sumbawa diperkirakan datang lewat Sulawesi. Adapun beberapa kerajaan Islam di Nusa Tenggara, diantaranya Kerajaan Lombok, Kerajaan Sumbawa, dan Kerajaan Bima.
D.  Jaringan Keilmuan di Nusantara
            Sejak kerajaan Samudra Pasai mengalami keruntuhan, jaringan keilmuan tetap berlanjut dan kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat studi. Ketika kerajaan Malaka masuk Islam, kerajaan Malaka juga menjadi pusat studi bahkan dapat dikatakan berhasil menyainginya. Dan kemajuan ekonomi kerajaan Malaka telah mengundang para ulama untuk berpartisipasi dengan lebih intensif dalam proses pembelajaran Islam.
Keberhasilan Malaka dalam waktu singkat merubah konsepsi dan sikap terhadap agama menyebabkan banyak para ulama besar dari mancanegara datang. Hubungan antar kerajaan misalnya, Samudra Pasai, Aceh Darussalam, dan Malaka sangat bermakna dalam bidang keagamaan dan kebudayaan.
            Di Banten, fungsi istana sebagai lembaga pendidikan sangat mencolok. Bahkan pada abad ke-17 M, Banten sudah menjadi pusat ilmu pengetahuan Islam di Pulau Jawa. Sedangkan di Palembang, banyak Sultan Palembang yang mendorong pengembangan intelektual keagamaan.
            Berkembangnya pendidikan dan pengajaran Islam, telah berhasil menyatukan wilayah Nusantara. Semua ilmu yang diberikan di lembaga pendidikan Islam di Nusantara ditulis dalam Aksara Arab, baik dalam bahasa Arab dan bahasa Melayu. Selanjutnya berkembanglah pendidikan tersebut sampai ke rumah-rumah dan ke tingkat yang lebih luas, pelajaran yang diberikan adalah menghafal al-Qur’an dsb.
E.   Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam
1.      Seni Bangunan
a.       Masjid dan Menara
Seni bangunan Islam yang menonjol adalah masjid, dan masjid sendiri bermakna tempat bersujud. Di Indonesia masjid memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Atapnya berupa atap tumpang, tidak ada menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan, masjid umumnya didirikan di tempat strategis.
b.      Makam
Pada umumnya, makam yang lokasinya di atas bukit adalah makam yang paling dihormati.
2.      Seni Ukir
Seni Ukir di Indonesia pada zaman perkembangan Islam tidak diperbolehkan, ini mengakibatkan kurang berkembangnya seni ukir di zaman madya. Walaupun begitu, para seniman terus berinovasi dan melahirkan motif-motif seni baru. Contoh seni ukir yang sampai sekarang masih ada adalah seni ukir pada gapura, masjid dll.
3.      Aksara dan Seni Sastra
Perkembangan dan tersebarnya Islam di Kepulauan Indonesia membawa pengaruh terhadap aksara atau tulisan. Disamping pengaruh sastra Islam dan Persia, perkembangan sastra tidak terlepas dari pengaruh budaya sebelumnya, hal ini mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya. Dilihat dari corak dan isinya, ada beberaoa jenis seni sastra seperti: Hikayat, Babad, Syair, Suluk.
4.      Kesenian
Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernafas Islam yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam, misalnya permainan debus, seudati, wayang.
5.      Kalender
Sistem kalender juga mengalami akulturasi budaya antara kebudayaan Pra-Islam dan kebudayaan Islam.
F.      Proses Integrasi Nusantara
Integrasi suatu bangsa adakah hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya integrasi akan melahirkan satu kekuatan bangsa yang ampuh dan segala persoalan akan dihadapi bersama-sama.
1.      Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi
Islam mengajarkan tentang persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat, hal inilah yang menjadikan dasar bagi para ulama untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat yang ada agar menjadi satu bangsa.
2.      Peran Perdagangan Antarpulau
Proses integrasi juga terjadi akibat dari perdagangan dan hubungan antara pedagang dan pembeli dalam waktu yang lama akan menimbulkan suatu pergaulan dan kebudayaan baru yang mendorong terjadinya proses integrasi.
3.      Peran Bahasa
Pada perkembangan agama Islam Bahasa Melayu adalah bahasa yang paling dominan dipakai pada kehidupan sehari-hari. Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Dengan begitu banyaknya suku bangsa yang ada di Kepulauan Indonesia akan dibutuhkan satu bahasa yang mampu menyatukan suku bangsa tersebut.